Unilever logo
Cleanipedia logo

Sudah Tahu Jenis-jenis Tanah dan Karakteristiknya?

Tahukah Anda bahwa tanah memiliki beberapa jenis? Ketahui jenis-jenis tanah dan karakteristiknya untuk menambah pengetahuan Anda!

Diperbarui

Ditulis oleh Hiari Azhar Jauhari

orang meletakkan tanah di tangan mereka

Durasi Baca 13 - 14 Menit

Selain menjadi tempat makhluk hidup berpijak, tanah juga menawarkan berbagai manfaat lain yang penting bagi kelangsungan hidup. Sayangnya, tidak sedikit orang yang masih belum mengetahui serba-serbi tentang tanah, mulai dari jenis-jenis tanah, karakteristiknya, hingga manfaat yang lainnya. Untuk memperkaya wawasan Anda tentang tanah, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Mengenal Apa itu Tanah

Ensiklopedia Britannica memaparkan bahwa tanah merupakan media berpori yang aktif secara biologis dan berkembang di lapisan teratas kerak bumi. Susunannya terdiri dari bahan organik, mineral, cairan, gas, serta beragam organisme pendukung yang dapat memperkuat fungsi tanah. Bisa dibilang tanah juga batuan lapuk yang telah mengalami proses pembentukan lanjutan. 

Umumnya, jenis-jenis tanah memiliki fungsi serupa, yaitu sebagai penyimpan nutrisi dan air. Tanah pun bermanfaat untuk menyaring dan mengurai limbah yang merugikan kehidupan sekaligus berperan dalam perputaran karbon serta elemen lainnya.

Tanah memiliki karakteristik berdasarkan pembentukan (organik atau anorganik) dan warnanya. Karakteristik tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Pembentukan Tanah Organik

Pembentukan tanah ini melibatkan bahan organik yang telah terurai. Tanah organik memiliki warna hitam dan menjadi pembentuk lahan gambut. Namun, lama-kelamaan, tanah organik mampu berubah menjadi batu bara.

Tanah organik mampu menyimpan air dalam jumlah banyak karena karakteristiknya yang gembur. Sayangnya, tanah ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga tanaman yang ditanam di tanah ini tidak dapat tumbuh secara maksimal. Tanah organik sendiri mendapatkan pasokan mineral utama hanya dari air dan pembusukan jaringan makhluk hidup. Itu sebabnya tanah ini mengandung mineral yang lebih sedikit.

  • Pembentukan Tanah Anorganik

Berbeda dari tanah organik, tanah anorganik kaya akan mineral yang menjadi partikel utama pembentukan tanahnya. Teksturnya pun berbeda-beda, tergantung dari komposisi partikel tiap-tiap tanah. Teksturnya dapat berupa lempung, debu atau lanau, pasir, atau pencampuran dari beberapa tekstur sekaligus.

  • Warna Tanah

Warna tanah pun bervariasi tergantung dari lokasi dan juga bahan pembentuknya. Selain warna dasar, lapisan tanah pun biasanya memiliki warna yang beragam. Keberagaman warna tersebut disebabkan oleh adanya proses pencucian atau pengasaman pada tanah.

Tanah berwarna hitam atau gelap mengindikasikan tingginya kandungan bahan organik. Bahan ini terkumpul akibat proses pengendapan rawa-rawa ataupun pelapukan. Selain itu, warna gelap pada tanah menunjukkan tingginya kandungan nitrogen, mangan, dan belerang. Sementara itu, tanah dengan warna kekuningan atau kemerahan mengindikasikan tingginya oksidasi besi.

Apa Saja Fungsi Tanah bagi Makhluk Hidup?

Tidak hanya bagi manusia, tanah juga memiliki fungsi tersendiri untuk makhluk hidup lainnya. Untuk mengetahui apa saja fungsi tanah bagi makhluk hidup, simak penjelasan berikut ini!

Fungsi Tanah Bagi Manusia Berdasarkan buku Me and Global Environment: Aku dan Lingkunganku karya Nur Farida, manfaat tanah bagi kehidupan manusia meliputi:

  • Menunjang aktivitas kehidupan sekaligus tempat manusia berkembang dan beradaptasi

  • Tanah yang subur digunakan sebagai media tanam atau bertani

  • Digunakan sebagai tanggul alami, khususnya di area bantaran sungai

  • Dijadikan sebagai sumber mata air, misalnya air sumur

  • Bahan dasar pembuatan karya seni seperti guci, topeng, patung, dan dekorasi ruangan

  • Bahan baku peralatan rumah tangga tradisional

  • Bahan baku pembuatan bahan bangunan, seperti genteng, keramik, dan batu bata

Fungsi Tanah Bagi Hewan Tanah juga berperan penting bagi makhluk hidup lain seperti hewan. Manfaat tersebut di antaranya:

  • Sebagai tempat hidup beberapa jenis hewan, seperti semut, cacing, dan tikus tanah

  • Tempat hewan tumbuh, berkembang, dan beradaptasi

  • Menjaga keseimbangan ekosistem

  • Sumber mata air

Fungsi Tanah Bagi Tumbuhan Bagi tumbuhan, tanah berperan penting sebagai:

  • Pendukung pertumbuhan akar yang dapat menopang dan menjaga tumbuhan tetap kuat dan berdiri tegak

  • Penyedia nutrisi dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh secara optimal

  • Penyedia oksigen untuk akar tumbuhan

  • Pelindung dari erosi dan hanyut bila terjadi hujan lebat

  • Penyaring kontaminan yang berbahaya bagi tumbuhan

  • Penahan air sehingga dapat memberikan kelembapan dan nutrisi penting pada sistem akar tumbuhan

Apa Saja Jenis-Jenis Tanah?

Proses pembentukan tanah dikenal dengan pedogenesis. Proses ini terbilang unik karena mampu membentuk tanah sebagai bagian dari tubuh alam yang terdiri dari lapisan-lapisan atau horizon tanah.

Setiap horizon tanah dapat memaparkan dari mana asal dan proses pembentukannya berdasarkan unsur biologi, fisika, dan kimia yang ada pada tanah. Setiap jenis tanah itu akhirnya memiliki karakteristik tersendiri yang tidak hanya berdasarkan pada proses pembentukannya saja, tapi juga letak geografisnya.

Setidaknya terdapat 10 jenis tanah yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu:

Tanah Andosol Tanah andosol termasuk dalam jenis tanah vulkanik yang terbentuk akibat proses vulkanisme dari gunung berapi. Itu sebabnya tanah ini memiliki tingkat kesuburan yang sangat tinggi sehingga cocok digunakan sebagai media tanam. Anda bisa menemukan tanah andosol di daerah cincin api seperti Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Sementara itu, karakteristik dari salah satu jenis tanah ini adalah:

  • Berwarna cokelat keabu-abuan

  • Kaya akan unsur hara, air, dan mineral yang penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman

  • Sangat cocok digunakan sebagai media tanam bagi segala jenis tanaman di seluruh dunia

Tanah Grumusol Tanah grumusol merupakan jenis tanah yang terbentuk akibat proses tufa vulkanik dan pelapukan batuan kapur. Tanah ini memiliki kandungan organik yang rendah karena berasal dari batuan kapur sehingga tanah grumusol tidak cocok digunakan sebagai media tanam. Namun, karena teksturnya yang kering, tanah ini bisa ditanami tumbuhan dengan vegetasi yang kuat seperti pohon kayu jati.  Jenis tanah ini biasanya terdapat di daerah Jawa Tengah (Rembang, Jepara, Demak, dan Pati), Jawa Timur (Madiun dan Ngawi), serta Nusa Tenggara Timur. Karakteristik dari tanah grumusol antara lain:

  • Tekstur tanah lebih kering dan mudah pecah khususnya di musim kemarau

  • Berwarna hitam

  • Tingkat keasaman (pH) cenderung netral hingga bersifat basa (alkalis)

  • Biasanya terletak di permukaan dengan ketinggian maksimal 300 meter dari permukaan laut dengan bentuk topografi datar hingga bergelombang

  • Dapat memengaruhi  suhu, khususnya saat hujan dan panas, di area yang memiliki tanah ini

Tanah Latosol Tanah latosol terbentuk akibat pelapukan batuan metamorf dan sedimen. Tanah ini bisa Anda temukan di daerah Lampung, Bali, Sulawesi, Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Tanah latosol memiliki karakteristik seperti berikut.

  • Berwarna merah hingga kekuningan

  • Teksturnya lempung

  • Berada di daerah dengan curah hujan dan kelembapan tinggi 

  • Biasanya terletak di permukaan dengan ketinggian 300 hingga 1000 meter di atas permukaan laut

  • Tidak terlalu subur karena terdapat kandungan aluminium dan zat besi

Tanah Kapur Sesuai namanya, salah satu jenis tanah ini terbentuk dari batuan kapur yang telah mengalami pelapukan. Tanah kapur tersebar di wilayah daerah pegunungan kapur di Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, serta daerah yang cenderung kering seperti Gunung Kidul Yogyakarta. Tanah kapur memiliki karakteristik:

  • Tidak subur

  • Tidak bisa ditanami oleh tanaman yang membutuhkan banyak air

  • Cenderung digunakan sebagai media tanam untuk pohon yang tahan lama dan kuat seperti pohon jati dan jenis pohon keras lainnya

Tanah Aluvial Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terbentuk melalui proses endapan lumpur yang terbawa oleh aliran sungai. Tanah ini dapat ditemukan di bagian hilir sungai karena terbawa dari hulu sungai. Persebarannya pun cukup luas, yakni di daerah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Papua. Karakteristik dari tanah aluvial adalah:

  • Cocok untuk pertanian padi, palawija, dan jenis tanaman lainnya

  • Berwarna cokelat hingga kelabu

  • Memiliki tekstur yang lembut dan mudah digarap

Tanah Entisol Sama seperti tanah andosol, entisol termasuk jenis tanah vulkanik. Namun, tanah ini terbentuk dari hasil pelapukan material yang dimuntahkan dari letusan gunung berapi seperti lapilli debu, lahar, dan pasir. Tanah entisol tersebar di sekitar gunung berapi seperti Pantai Parangtritis di Yogyakarta. Karakteristik tanah entisol meliputi:

  • Sangat subur dengan tipe tanah yang masih muda

  • Mudah ditemui di area yang dekat dengan gunung berapi

  • Biasanya permukaan tanah cenderung tipis dan belum memiliki lapisan tanah

  • Berbentuk menyerupai gundukan pasir seperti yang terdapat di Pantai Parangtritis.

Tanah Humus Tanah Humus berasal dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Persebarannya ada di daerah yang memiliki banyak hutan seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, Papua, dan sebagian wilayah Sulawesi. Selain itu, tanah ini  memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Tinggi unsur hara dan mineral yang berasal dari pelapukan tumbuhan

  • Sangat subur sehingga cocok sebagai media tanam

  • Berwarna agak kehitam-hitaman

Tanah Regosol Hampir sama dengan andosol dan entisol, tanah regosol termasuk dalam jenis tanah vulkanik yang terbentuk dari pelapukan bahan padat dan cair dari gunung berapi. Biasanya, tanah ini ditemukan di Jawa, Bengkulu, dan Bali, khususnya di daerah pegunungan dekat lereng vulkanik. Karakteristik tanah regosol antara lain:

  • Berwarna kelabu

  • Tekstur kasar seperti pasir dan memiliki konsistensi lepas atau tidak lengket di tangan

  • Cocok dijadikan sebagai media tanam karena mengandung pH netral

Tanah Podsol Termasuk dalam jenis tanah kuarsa, tanah podsol terbentuk dari sedimen kuarsa. Tanah ini tersebar di daerah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 mm per tahun seperti daerah Jambi, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Papua. Karakteristik tanah ini meliputi:

  • Berwarna kuning keabu-abuan

  • Struktur menggumpal dengan konsistensi lekat

  • Mengandung pH rendah sehingga tingkat kesuburannya pun rendah

Tanah Podsolik Merah Kuning Sama seperti tanah podsol, tanah podsolik merah kuning merupakan jenis tanah kuarsa. Tanah ini pun terbentuk dari hasil sedimen kuarsa. Tanah ini mudah ditemukan di wilayah dengan iklim basah dan curah hujan di atas 2500 mm per tahun, seperti daerah pegunungan di Sumatera dan Jawa Barat. Karakteristik dari tanah podsolik merah kuning adalah:

  • Berwarna merah hingga kuning

  • Strukturnya gumpal dengan konsistensi yang lekat

  • Mengandung kadar kuarsa yang tinggi

  • Tekstur yang beragam, mulai dari halus hingga kasar

  • Kadar pH yang rendah sehingga kadar kesuburannya pun rendah

Cara Melestarikan Tanah

Setelah mengetahui jenis-jenis tanah di atas, saatnya Anda melakukan upaya untuk melestarikan tanah. Caranya dengan melakukan hal-hal berikut ini.

  • Penghijauan atau penanaman pohon kembali untuk meningkatkan kesuburan tanah sekaligus mencegah erosi dan membuat lingkungan jauh dari suasana gersang

  • Kurangi pencemaran tanah akibat tumpukan zat polutan berbahaya

  • Gunakan pupuk kimia dengan bijak untuk tetap menjaga keseimbangan unsur hara dalam tanah

  • Buat kanopi alami bagi tanah sebagai penahan laju kinetik air hujan ke tanah

  • Terapkan wanatani untuk mengurangi erosi tanah sekaligus memberikan efek perlindungan pada tanah dari tetesan air hujan yang berlebihan

  • Gunakan soil conditioner guna mencegah erosi tanah

Seperti yang disebutkan di atas, tanah bisa tercemar akibat tumpukan zat polutan berbahaya, baik yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun industri. Sebagai upaya melestarikan tanah, Anda dapat mulai menggunakan produk ramah lingkungan yang tidak hanya baik untuk tanah, tetapi juga ekosistem lainnya.

Menyadari tingginya peminat pada produk ramah lingkungan, Unilever bersama Lazada bekerjasama menyediakan produk-produk tersebut agar mudah diakses oleh masyarakat Indonesia.

Unilever menghadirkan produk yang ditandai dengan label easy green. Artinya, produk dengan label tersebut memenuhi kriteria ramah lingkungan. Beberapa kriteria itu meliputi formulasi yang dapat terurai secara alami, sampah plastik yang dapat didaur ulang, serta terdapat pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK). Kriteria ini berperan penting sebagai indikator bahwa produk Unilever mampu mengurangi dampak pencemaran tanah dan lingkungan secara keseluruhan. Anda bisa dengan mudah menemukan beragam produk berlabel easy green dari Unilever dengan mengunjungi official store Unilever di Lazada.

Semoga dengan informasi ini, kita semua tergerak untuk selalu menjaga kelestarian dan kesuburan tanah demi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.

Awalnya diterbitkan