Produk pembersih pasti diperlukan di setiap rumah tangga demi menjaga rumah bersih bebas kuman, entah itu berupa detergen, sabun cuci piring, atau pembersih lantai. Menyimpan produk pembersih sama dengan menyimpan bahan kimia di rumah. Memang benar bahwa beberapa produk pembersih mengandung bahan kimia berbahaya, namun bahan kimia tersebut diperlukan agar produk bisa bekerja maksimal mengangkat kotoran atau membunuh kuman. Asal digunakan sebagaimana mestinya dan disimpan jauh dari jangkauan anak-anak, berbagai produk pembersih lebih banyak memberi manfaat di rumah. Simak beberapa bahan kimia pembersih rumah tangga yang sering dijumpai di rumah dan fungsi masing-masing.
Gunakan sarung tangan karet, masker penutup hidung dan mulut jika perlu, dan buka jendela untuk memperlancar sirkulasi udara ketika menggunakan produk pembersih rumah tangga.
10 Bahan Kimia Umum yang Ditemukan di Rumah
Sodium Hypochlorite: Biasa ditemukan dalam pemutih, digunakan untuk membersihkan dan memutihkan.
Ammonia: Sering digunakan dalam pembersih kaca dan permukaan keras lainnya.
Ethanol: Bahan utama dalam alkohol pembersih tangan.
Acetic Acid: Juga dikenal sebagai cuka, sering digunakan dalam pembersih rumah tangga.
Sodium Hydroxide: Ditemukan dalam produk pembersih saluran dan pembuatan sabun.
Baking Soda: Dipakai sebagai pembersih dan pengharum alami.
Phenol: Ditemukan dalam produk pembersih desinfektan.
Formaldehyde: Digunakan dalam produk pengawet dan pembersih.
Perchloroethylene: Sering digunakan dalam pembersih kering.
Trichloroethylene: Biasa ditemukan dalam penghapus cat dan pembersih industri.
Bahan kimia rumah tangga
Kandungan bahan kimia dalam produk pembersih memiliki berbagai fungsi. Jika digunakan secara benar, Anda akan menikmati rumah yang bersih dan bebas kuman. Berikut ini beberapa bahan kimia yang umum dipakai untuk bersih-bersih di rumah dan perannya dalam produk:
Klorin sering kali dijumpai di produk pembersih toilet dan kamar mandi—seperti Domestos, penghilang jamur, dan pemutih pakaian.
Bahan kimia pembersih ini bersifat antibakteri sehingga digunakan untuk mengontrol perkembangan bakteri di air kolam renang dan kadang-kadang disertakan dalam produk disinfektan. Selain itu, klorin juga bermanfaat untuk mengatasi jamur di dinding. Jamur, yang jika dibiarkan bisa menimbulkan masalah pernapasan akibat spora jamur yang tersebar di udara, bisa dihilangkan dengan menyemprotkan cairan pembersih berbahan klorin.
Penggunaan klorin: Buka jendela ketika menggunakan produk berklorin agar sirkulasi udara lancar dan aroma klorin tidak menetap di ruangan. Gunakan masker penutup hidung dan mulut jika perlu dan sarung tangan karet untuk menghindari bersentuhan langsung dengan klorin. Cuci tangan segera dengan sabun setelah bersentuhan dengan klorin.

Bagaimana cara Anda mengetahui bahwa permukaan dapur dan kamar mandi anda telah didesinfeksi?
0 Suara
Amonia sering dijumpai di produk pembersih kaca dan pembersih lantai.
Bahan kimia rumah tangga ini sangat ampuh untuk mengangkat kotoran membandel dari berbagai permukaan. Bahkan ketika dilarutkan dalam air, amonia tidak kehilangan kemampuannya membersihkan kotoran tanpa menggores. Selain itu, amonia tidak meninggalkan bekas sehingga sering kali dijadikan salah satu bahan dalam produk pembersih kaca.
Penggunaan amonia: Produk beramonia sebaiknya tidak dicampur dengan produk pembersih lain karena akan bereaksi menghasilkan gas yang beraroma kuat dan berbahaya. Buka semua jendela agar sirkulasi udara lancar ketika menggunakan produk yang mengandung amonia.
Surfaktan sering kali dijumpai di detergen, sabun cuci piring cair, dan pembersih permukaan—misalnya Rinso, Molto, Sunlight, dan Cif.
Surfaktan terbentuk dari dua jenis bahan kimia, yaitu molekul yang menyukai minyak dan molekul yang menyukai air. Pada detergen, surfaktan bekerja merasuk ke serat-serat kain, mengangkat noda dan mencegahnya menempel kembali. Jadi bahan kimia dalam deterjen ini justru sangat membantu dalam proses pencucian. Pada sabun cuci piring cair dan pembersih permukaan, surfaktan berperan melarutkan minyak.
Penggunaan surfaktan: Lebih baik gunakan mesin cuci sehingga Anda tidak perlu bersentuhan dengan detergen. Pakailah sarung tangan karet ketika mencuci piring dan membersihkan permukaan dengan cairan pembersih yang mengandung surfaktan.
Baca label pada kemasan produk dan gunakan produk pembersih sesuai anjuran
Simpan produk pembersih jauh dari jangkauan anak-anak
Gunakan sarung tangan karet ketika menggunakan produk pembersih
Buka jendela dan pastikan sirkulasi udara lancar
Segera cuci tangan dengan sabun setelah selesai menggunakan produk pembersih