Unilever logo
Cleanipedia logo

Hati-hati dengan Bunga Kitolod! Ini Penjelasannya

Bunga kitolod saat ini tengah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan bunga kitolod dipercaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit mata.

Diperbarui

Hati-hati dengan Bunga Kitolod, Ini Penjelasannya

Bunga kitolod saat ini tengah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan bunga tersebut dipercaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit mata, seperti katarak, minus, dan sebagainya. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa khasiat tersebut hanyalah mitos dari orang-orang terdahulu. Sebenarnya, bunga kitolod memiliki sejumlah manfaat, namun ada beberapa efek samping yang bisa dirasakan jika mengkonsumsi tanaman tersebut dengan cara yang tidak tepat. Jadi, sebelum Anda menggunakan bunga ini sebagai obat, ada baiknya jika mencari tahu apa saja dampak positif dan negatif dari tanaman tersebut.

Tanaman kitolod bisa dengan mudah Anda temukan dimana saja, karena kitolod merupakan salah satu tanaman liar yang mudah tumbuh di berbagai tempat, terutama jika tempatnya lembap. Nama ilmiah dari tanaman ini adalah isotama longiflora dan banyak para ahli yang mengelompokkannya sebagai tanaman obat. Alasannya adalah di dalam bunga kitolod terdapat kandungan lobelin dan isotonik. Selain itu, pada daunnya pun terdapat kandungan saponin, alkaloid, dan polifenol. Kelopak bunga ini berwarna putih dengan daun yang berbentuk meruncing dan agak bergerigi, serta batang yang tegak sehingga mampu menopang bunga dan daunnya. Tinggi tanaman ini bisa mencapai 60 cm, jadi bisa dikatakan bunga kitolod cukup besar.

Perlu Anda ketahui, bunga kitolod memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan. Manfaat bunga ini diantaranya, dapat dijadikan sebagai obat mata, katarak, antioksidan, anti kanker, mata minus, meningkatkan sistem imun, obat asma, dan lain sebagainya. Dibalik manfaatnya yang besar, ternyata bunga ini mempunyai dampak negatif jika Anda salah menggunakannya. Lalu apa saja fakta lainnya mengenai bunga kitolod yang ternyata memiliki efek samping ini? Berikut adalah penjelasannya!

1.  Dapat Menyebabkan Iritasi

Dampak pertama yang dialami adalah bisa menyebabkan iritasi. Iritasi tersebut bisa timbul jika Anda meneteskan langsung air bunga kitolod pada mata. Hal ini dikarenakan air tersebut sudah banyak bercampur dengan berbagai macam kotoran dan bakteri, sehingga tidak higienis untuk digunakan. Jika terlanjur meneteskannya, maka Anda harus segera membilas mata menggunakan air bersih sampai kotorannya menghilang.

2.  Tidak Digunakan Sebagai Obat Utama (Alternatif)

Meskipun merupakan obat alami yang ampuh untuk kesehatan, tetapi ada baiknya jika Anda tidak menjadikannya sebagai obat utama. Anda hanya boleh menggunakan bunga kitolod sebagai obat sesekali saja. Hal ini berkaitan dengan dampak negatif yang bisa saja timbul akibat penggunaan yang terlalu sering. Jadi, gunakan bunga ini sebagai salah satu obat alternatif saja.

3.  Mitos Dapat Menyembuhkan Penyakit Mata

Inilah yang menjadi perbincangan hangat di masyarakat, apakah benar bunga kitolod ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit mata? Ternyata hal tersebut adalah mitos yang berkembang di masyarakat dari orang-orang terdahulu. Sampai sekarang, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa bunga kitolod berkhasiat untuk mengatasi penyakit mata, terutama katarak. Untuk masalah katarak baru bisa disembuhkan dengan cara dioperasi saja, jadi belum ada obat khusus yang ampuh mengobati katarak. Dikarenakan belum adanya penelitian yang secara jelas menerangkan manfaat bunga kitolod untuk obat mata, sebaiknya Anda tidak sembarangan menggunakannya. Pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan bahwa bunga kitolod cocok Anda gunakan sebagai obat.

Itulah beberapa penjelasan mengenai bunga kitolod sebagai tanaman obat. Meskipun banyak sekali obat-obatan yang langsung berasal dari alam, tetapi Anda harus pandai memilih jenis tanaman yang akan digunakan sebagai obat. Selain itu, Anda harus menggunakannya dengan cara yang tepat agar terhindar dari efek sampingnya.

Awalnya diterbitkan