Unilever logo
Cleanipedia logo

Jenis-jenis Bahan Pewarna Tekstil yang Wajib Kamu Tahu

Bagaimana kain bisa memiliki aneka warna? Yuk, kenali jenis jenis bahan pewarna tekstil yang banyak digunakan.

Diperbarui

Ditulis oleh Despasya Yonada

tekstil dalam berbagai warna

Durasi Baca 4 - 5 Menit

Pewarnaan pada tekstil sangat penting karena akan menentukan daya tarik suatu kain. Untuk menciptakan kain yang indah itu, ada proses pewarnaan tekstil yang menggunakan beragam jenis pewarna. Seperti apa jenis jenis bahan pewarna tekstil yang menjadikan suatu kain tampak indah?

Jenis jenis bahan pewarna tekstil

Jenis jenis bahan pewarna tekstil dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu zat pewarna alami (natural dye) dan zat pewarna sintetis (synthetic dye). Yuk, kenali lebih jauh kedua jenis pewarna tekstil tersebut.

1. Zat Pewarna Alami

Jenis pewarna ini diambil dari serat alam tanaman atau hewan. Serat alam tanaman disebut serat selulosa (cellulose), sedangkan serat alam hewan disebut serat protein (proteine). 

Bahan pewarna alam yang digunakan untuk mewarnai tekstil berasal dari daun, kayu, kulit kayu, buah, atau bunga. Contoh tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai pewarna alami tekstil yaitu secang, kunyit, tarum atau indigofera, kesumba, dan masih banyak lagi yang lain.

2. Zat Pewarna Sintetis

Jenis jenis bahan pewarna tekstil dibuat dari perpaduan zat kimia tertentu. Dibandingkan pewarna alami, pilihan warna zat pewarna sintetis lebih banyak.

Jajak Pendapat

Bagaimana gaya hidup Anda saat pandemi mempengaruhi variasi noda kotor di baju Anda?

0 Suara

Zat pewarna sintetis yang dipakai untuk tekstil umumnya turunan hidrokarbon aromatik seperti benzena, toluena, naftalena, dan antrasena yang diperoleh dari arang batubara. Contoh pewarna sintetis yaitu:

  • Zat warna direk 

Pewarna ini dapat terserap langsung di tekstil selulosa tanpa bantuan senyawa mordan.

  • Zat warna asam

Pewarna ini banyak digunakan untuk mewarnai serat protein dan poliamida.

  • Zat warna basa

Pewarna ini umumnya memiliki warna cerah. Meski intensitas warnanya tergolong tinggi, namun ketahanan sinar dan ketahanan cucinya kurang baik.

  • Zat warna naphtol

Pewarna ini terdiri dari napthol sebagai komponen dasar dan garam diazonium sebagai pembangkit warna. 

  • Zat warna belerang

Zat ini biasa digunakan untuk mewarnai kain katun menjadi gelap. 

  • Zat warna pigmen

Pada tekstil, zat ini biasanya digunakan untuk cetak saring, bukan pencelupan. Zat warna pigmen tidak larut dalam segala macam pelarut karena tidak mempunyai afinitas pada segala macam serat.

  • Zat warna dispersi

Bahan pewarna ini kelarutannya kecil dalam air. Biasanya digunakan untuk mewarnai serat-serat sintetik yang bersifat hidrofob, seperti misalnya polyester.

  • Zat warna bejana

Zat ini tidak larut dalam air dan tidak dapat mewarnai serat selulosa secara langsung.

  • Zat warna bejana larut

Disebut juga indigosol, zat ini ketahanan lunturnya baik, berwarna rata dan cerah. 

  • Zat warna reaktif

Zat ini larut dalam air dan dapat bereaksi dengan serat selulosa sehingga daya tahan warna dan sinarnya sangat baik. Pewarna ini dapat digunakan untuk pencelupan dan pencapan bahan kain.

12-Cleanipedia-December-2021-Sub-Header-1

Agar pakaian awet dan warnanya tidak pudar, Anda perlu melakukan perawatan lebih dari sekadar mencucinya dengan deterjen. Gunakan juga pelembut dan pewangi pakaian Molto Ultra Care setiap kali Anda mencuci pakaian.

Teknologi ultra care pada Molto membuat pakaian ekstra lembut, wangi sepanjang hari, dan warnanya tetap cerah. Ini karena ultra care bekerja hingga serat kain terdalam sehingga memberikan wangi tahan lama dan melindungi pakaian dari kerusakan dan warna pudar.

Selain mengenali jenis jenis bahan pewarna tekstil, Anda kini juga tahu cara merawat pakaian agar awet dan warnanya tidak pudar meski sudah dicuci berkali-kali.

Awalnya diterbitkan