Durasi 11 - 12 Menit
Pakaian yang nyaman biasanya terbuat dari bahan kain yang bagus. Seperti apa, sih, kain yang bagus itu? Untuk tahu jawabannya, kita perlu lihat dulu seluk-beluk jenis serat kain. Kain yang tersedia saat ini ada yang terbuat dari serat alami dan ada yang terbuat dari serat buatan. Setiap jenis serat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan memahami jenis serat kain, Anda jadi bisa membayangkan bagaimana rasanya saat mengenakan pakaian dengan bahan tertentu. Misalnya, saat cuaca sedang panas terik, Anda tentu tidak akan mengenakan pakaian yang terbuat dari kain wol yang tebal. Sebaliknya, saat berencana berlibur ke negara bersalju, pakaian berbahan linen, misalnya, kurang efektif untuk menghangatkan badan di cuaca yang sangat dingin.
Perkembangan Serat dari Waktu ke Waktu
Konon, serat pakaian sudah dikenal sejak ribuan tahun Sebelum Masehi (SM). Namun, ketika itu yang dipakai baru serat alami. Pada 2640 SM, misalnya, Cina sudah memproduksi serat sutera. Sementara, pada 1540 SM, industri kapas sudah berjalan di India. Pada awal abad ke-20, serat buatan mulai diciptakan dan digunakan untuk membuat pakaian. Kehadiran serat buatan ini untuk melengkapi produksi serat alami yang sangat tergantung pada keterbatasan lahan dan iklim. Karena dibuat oleh manusia, produksi serat buatan lebih bisa dikendalikan. Jumlah, sifat, dan ukuran serat buatan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Kini, serat kain semakin beragam mengikuti pesatnya perkembangan teknologi serta industri tekstil maupun fashion.
Macam-macam Jenis Serat Alami

Pada dasarnya, serat alami adalah jenis serat yang diproduksi atau dihasilkan oleh tanaman (serat selulosa), hewan, atau proses geologis. Karena terbuat dari bahan alami, serat alami bisa lapuk. Serat hewan yang lembut dan hangat biasanya memiliki lebih banyak sisik dan lebih halus. Sementara itu, serat hewan yang tebal biasanya memiliki sedikit sisik dan agak kasar. Berikut jenis-jenis serat yang termasuk ke dalam golongan serat alami:
1. Serat Kapas
Serat kapas diambil dari buah tanaman kapas. Serat ini merupakan bahan baku utama kain katun. Berikut karakteristik serat kapas:
Warnanya putih atau krem
Memiliki daya serap yang baik
Memiliki kekuatan yang cukup baik
Dapat mengalirkan panas dengan baik
Elastisitasnya sangat rendah
Rentan terhadap kerutan
Teksturnya nyaman dan lembut
Bisa rusak karena serangga, jamur, lumut, dan ngengat
Bisa melemah bila terkena sinar matahari dalam waktu lama
Selama ini, jenis serat kapas banyak dimanfaatkan untuk keperluan berikut:
Produksi produk-produk tekstil’
Bahan baku pakaian tenun dan rajutan, handuk, jubah mandi, penutup tempat tidur, dsb.
Campuran serat lain, seperti polyester, rayon, spandek
Bagaimana gaya hidup Anda saat pandemi mempengaruhi variasi noda kotor di baju Anda?
0 Suara
2. Serat Linen
Serat linen lebih mahal dibandingkan serat kapas karena proses pengolahannya perlu waktu lebih panjang. Berikut karakteristik serat linen yang paling menonjol:
Terdiri dari 70 persen selulosa dan 30 persen pektin, abu, jaringan kayu, dan uap air
Termasuk golongan jenis serat nabati terkuat
Elastisitas seratnya cenderung buruk sehingga mudah mengkerut
Seratnya mulus sehingga tekstur kainnya lembut
Daya serapnya sangat tinggi
Dapat menjadi konduktor panas yang baik dan menyejukkan
Tampilannya berkilau
Lebih rapuh, mudah sobek dan kusut kalau ada lipatan tajam
Bisa rusak karena jamur, keringat, dan pemutih
Tahan terhadap ngengat dan kumbang karpet
Serat linen biasanya dimanfaatkan untuk kebutuhan berikut:
Digunakan sebagai campuran serat lain
Bahan baku gaun, rok, kemeja, dsb.
Bahan baku peralatan rumah tangga, seperti seprai, taplak meja, dan gorden
3. Serat Wol
Serat wol diperoleh dari rambut hewan domba atau kambing. Di negara lain, serat wol juga bisa diperoleh dari rambut hewan alpaca. Berikut karakteristik serat wol:
Terlihat berkerut
Cenderung elastis
Higroskopis, yaitu mudah menyerap kelembapan
Menyatu pada suhu lebih tinggi daripada kapas
Memiliki tingkat penyebaran api, pelepasan panas, dan panas pembakaran yang lebih rendah
Tahan terhadap listrik statis
Serat wol banyak digunakan sebagai bahan baku pakaian hangat, seperti jaket, jas, baju hangat, dan topi. Selain itu, jenis serat wol dimanfaatkan juga untuk membuat selimut dan karpet.
4. Serat Sutra
Serat sutra yang banyak dipakai berasal dari kepompong ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang dibudidayakan oleh peternak ulat sutra. Berikut karakteristik utama serat sutra:
Tampilannya cenderung berkilau
Teksturnya halus, lembut, dan tidak licin
Bahan sutra relatif ringan dan kuat, tapi dapat kehilangan hingga 20 persen kekuatannya ketika dalam kondisi basah
Elastisitasnya bervariasi, mulai dari sedang hingga buruk (jika dipanjangkan tetap meregang)
Jika terlalu lama terkena sinar matahari dapat melemah
Bisa rusak karena serangga jika dibiarkan kotor Pemanfaatan bahan sutra sangat luas, bukan hanya sebagai bahan baku pakaian.
Berikut contohnya:
Bahan baku kemeja, dasi, blus, gaun, dsb.
Bahan baku pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelah pria, dan baju musim panas
Bahan baku peralatan rumah tangga, seperti kasur, sarung bantal dan guling, alas meja, serbet, dsb.
Bahan baku alat perawatan kecantikan, misalnya kapas pembersih dan spons bedak
Keperluan medis, seperti perban
5. Serat Goni
Serat ini berasal dari kulit pohon goni. Berbeda dengan serat alami lainnya, serat goni tidak digunakan sebagai bahan baku pakaian karena seratnya sangat kasar. Serat goni banyak dimanfaatkan sebagai pengikat untuk kain kasur, karpet, kain kursi, tirai, tenunan dasar permadani, dsb. Berikut karakteristik serat goni:
Tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena udara lembap dan cahaya matahari
Teksturnya tidak rata, berdebu, dan kaku
Tidak bisa diwarnai menjadi putih
Memiliki kekuatan yang kurang baik
Sangat mudah menyerap air. Dalam keadaan basah, serat goni sangat rentan busuk.
Agak tahan chloor. Bila dicuci atau dicelup harus dikelantang terlebih dulu
6. Serat Rami
Serat ini diperoleh dari pengolahan kayu dan batang tanaman rami yang mudah tumbuh di daerah tropis. Berikut karakteristik serat rami:
Relatif lebih panjang dibandingkan serat kapas
Memiliki kekuatan tarik (tensile strength) lebih besar daripada serat kapas
Daya serapnya cukup tinggi (12 persen) dibandingkan serat kapas (8 persen)
Warna dan kilapnya cenderung lebih tinggi dibandingkan serat kapas
Lebih cepat kering daripada serat kapas
Dapat dicampur dengan jenis serat lain. Bila dicampur dengan serat buatan (polyester dan rayon) akan terasa dingin, tahan kusut, dan mudah menyerap keringat
Sangat tahan terhadap bakteri dan jamur
Teksturnya kasar dan daya mulurnya lebih rendah dibandingkan serat kapas
Memiliki ketahanan yang baik terhadap panas
Warna serat goni akan berubah kekuningan bila dipanaskan pada suhu 120 derajat Celcius selama sekitar 5 jam
Jika dipanaskan dalam suhu tinggi (240 derajat Celcius) bisa langsung rusak dalam beberapa menit
Macam-macam Jenis Serat Buatan

Serat buatan adalah jenis serat yang dibuat oleh manusia. Serat buatan merupakan hasil kombinasi bahan non-organik dan kimia. Berikut jenis serat yang termasuk ke dalam kelompok serat buatan:
1. Serat Rayon
Jenis serat ini terbuat dari polimer alami yang mensimulasikan serat selulosa alami. Serat rayon terbagi ke dalam dua jenis dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu rayon viscose dan rayon kupramonium. Serat rayon banyak digunakan sebagai bahan pakaian biasa maupun pakaian dalam, gaun dan busana anak, produk kesehatan wanita, popok, handung, dan lain-lain.
2. Serat Polimer Sintetis
Serat ini dibagi lagi menjadi 3 jenis:
Serat Nilon
Seratnya sangat kuat sehingga tahan lama
Memiliki elastisitas tinggi
Memiliki ketahanan terhadap abrasi yang sangat baik
Bersifat termoplastik (melunak jika mengalami pemanasan dan mengeras jika mengalami pendinginan)
Bisa sangat berkilau, semi berkilau, atau kusam
Tahan terhadap serangga, jamur, lumut, dan tidak mudah busuk Serat nilon banyak dimanfaatkan sebagai bahan pantyhose, stocking, legging, serta aplikasi industri (kawat ban, tali, kantong udara, selang, dsb).
Serat Polyester
Sering dicampur dengan serat alami seperti rayon, kapas, wol, dan sutra
Tahan kusut
Memiliki dimensi yang stabil
Bersifat termoplastik
Meskipun mudah terbakar, serat polyester akan berkerut menjauhi api dan memadamkan diri saat terjadi pembakaran
Memiliki kekuatan yang sangat baik
Bersifat hidrofobik alias susah menyerap air Serat ini banyak digunakan untuk membuat produk yang cepat kering, mulai dari bahan pakaian tenun dan rajutan maupun perabotan rumah tangga.
Serat Akrilat
Jenis serat ini sering digunakan sebagai pengganti wol pada busana anak. Memiliki sifat yang menyerupai wol, namun lebih lembut, lebih ringan, tidak gatal, dan mudah dicuci maupun dirawat.
Tips Merawat Serat Kain agar Tidak Mudah Rusak
Perawatan serat kain dibedakan berdasarkan jenisnya. Biasanya, di pakaian atau produk akhir terdapat panduan mencuci kain tersebut. Namun, secara umum, Anda dapat mengikuti tips berikut untuk merawat dan menjaga serat kain agar tidak cepat rusak:
Pisahkan berdasarkan warna. Bila dicampur, ada risiko luntur sehingga bisa merusak warna kain yang lain.
Hindari menggunakan pemutih pada pencucian serat alami karena dapat mengubah tekstur maupun warna serat.
Gunakan deterjen yang mampu memberikan perlindungan higienis hingga serat kain terdalam. Rinso Antinoda dilengkapi teknologi SmartFoam yang membuat busa lebih cepat hilang, menghemat hingga setengah air bilasan. Rinso Antinoda melindungi pakaian dari bakteri dan bau tak sedap, menjaga warna pakaian tetap cemerlang, dan tidak meninggalkan residu pada pakaian.
Gunakan pelembut dan pewangi pakaian Molto Ultra Care yang bekerja hingga serat kain terdalam. Rangkaian produk pelembut dan pewangi pakaian Molto dirancang untuk memberikan keharuman tahan lama, serta melindungi pakaian dari kerusakan dan warna pudar.